Monday 27 February 2012

PERNIKAHAN : DALIL DARI AL-QURAN & AL-HADIS

Bismillahirahmannirrahim..

Pernikahan adalah suatu perkara yang amat indah dan diimpikan oleh setiap orang. Islam amat menggalakkan umatnya bernikah atau dalam istilah nusantara disebut sebagai berkahwin. Pernikahan atau perkahwinan ini amat dituntut oleh Islam, ianya dilambangkan sebagai sebahagian tuntutan yang perlu dilakukan bagi menjamin kesejahteraan hidup bagi individu, keluarga , mahupun masyarakat. Dalam Al-Quran sendiri terdapat beberapa ayat yang menerangkan tentang pernikahan. 

Begitu juga dengan hadis Rasulullah SAW. Baginda sering menasihatkan pemuda-pemuda supaya menyegerakan pernikahan. Ini kerana pernikahan itu membawa berbagai-bagai hikmah dan kebaikan. Antara hikmah pernikahan adalah sebagai wadah birahi manusia. Manusia yang tidak dapat mengendalikan nafsu birahi akan sangat mudah terjebak pada ajakan syahwat terlarang. Pintu pernikahan adalah cara yang tepat dalam mewadahi ‘aspirasi’ nulari normal seorang manusia.

Selain itu pernikahan juga dituntut bagi menjamin akhlak terpuji, memotivasikan semangat beribadah, membangunkan rumahtangga islamik, dan untuk mendapatkan zuriat penyambung keturunan. Islam melihat pernikahan ini sebagai suatu perkara yang penting dan perlu disegerakan. Di sini disertakan beberapa dalil yang menunjukkan betapa sesuatu pernikahan itu sangat-sangat dituntut oleh agama Islam yang mulia ini.

DALIL DARIPADA AL-QURAN
  1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memberi rezeki kepada mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) dan Maha Mengetahui." (Surah An-Nur : 32).
  2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (Surah Adz-Dzariyaat  : 49).
  3. "Maha Suci Allah yang telah menciptakan (hidupan) berpasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Surah Yasiin : 36).
  4. "Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (isteri-isteri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari isteri-isteri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik." (Surah An-Nahl : 72).
  5. "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (Surah Ar-Ruum : 21).
  6. "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan solat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Surah At-Taubah : 71).
  7. "Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Dia jadikan daripadanya (diri itu) jodohnya, kemudian Dia kembang-biakkan menjadi lelaki dan perempuan yang banyak sekali." (Surah An-Nisa' : 1).
  8. "..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..". (Surah An-Nisa’ : 3).
  9. "Dan tidaklah patut bagi lelaki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa menderhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Surah Al-Ahzaab : 36).
  10. "Janganlah kalian mendekati zina, kerana zina itu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk." (Surah Al-Isra : 32).
  11. "Dialah yang menciptakan kalian dari satu orang, kemudian darinya Dia menciptakan istrinya, agar menjadi cocok dan tenteram kepadanya." (Surah Al-A’raf : 189).
  12. "Wanita-wanita yang keji adalah untuk lelaki-lelaki yang keji, dan lelaki-lelaki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk lelaki-lelaki yang baik dan lelaki-lelaki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)." (Surah An-Nur : 26)


DALIL DARIPADA HADIS


  1. Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka pada sunnahku, maka dia bukan golonganku."(HR : Ibnu Majah, dari Aisyah r.anha).
  2. "Empat macam yang termasuk di antara sunnah-sunnah para Rasul iaitu berkasih sayang, memakai wangian, bersiwak dan menikah." (HR : Tirmidzi).
  3. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu." (HR : Hakim & Abu Daud).
  4. Sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa diberi Allah seorang isteri yang solehah, sesungguhnya telah ditolong separuh agamanya. Dan hendaklah dia bertaqwa kepada Allah untuk separuh lainnya.” (HR : Baihaqi).
  5. Dari Amr Ibnu Asr, Rasulullah SAW bersabda: "Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita solehah." (HR : Muslim, Ibnu Majah & An-Nasa'i)
  6. “Dunia ini dijadikan Allah penuh perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan hidup adalah isteri yang solehah”. (HR : Muslim)
  7. “Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah iaitu orang yang berjihad (berperang) di jalan Allah, budak yang menebus dirinya dari tuannya, dan pemuda/i yang menikah kerana mahu menjauhkan dirinya dari yang haram.” (HR : Tirmidzi, Ibnu Hibban & Hakim)
  8. “Wahai pemuda-pemuda! Bila di antaramu sudah mampu menikah hendaklah ia (segera) nikah, kerana (dengannya) mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara.” (HR : Bukhari & Muslim dari Ibnu Mas’ud r.a.).
  9. Rasulullah SAW bersabda: "Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak". (HR : Abu Daud).
  10. "Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain." (HR : Abdurrazak & Baihaqi).
  11. "Solat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan)." (HR : Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah r.a.).
  12. "Rasulullah SAW bersabda: "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah." (HR : Bukhari).
  13. "Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang." (HR : Abu Ya'la & Thabrani).
  14. Rasulullah SAW bersabda: "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR : Thabrani & Baihaqi).
  15. "Sesungguhnya, apabila seorang suami memandang isterinya (dengan kasih & sayang) dan isterinya juga memandang suaminya (dengan kasih & sayang), maka Allah akan memandang keduanya dengan pandangan kasih & sayang. Dan apabila seorang suami memegangi jemari isterinya (dengan kasih & sayang) maka berjatuhanlah dosa-dosa dari segala jemari keduanya” (HR : Abu Sa’id).
  16. "Wahai para pemuda, siapa saja di antara kalian yang telah mampu untuk bernikah, maka hendaklah dia bernikah. Kerana dengan bernikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, kerana sesungguhnya puasa itu dapat menjadi perisai baginya." (HR : Bukhari & Muslim).
  17. Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah seorang lelaki dan wanita berkhalwat (berdua-duaan), sebab syaitan menemaninya. Janganlah salah seorang di antara kita berkhalwat, kecuali wanita itu disertai mahramnya." (HR : Bukhari & Muslim dari Abdullah Ibnu Abbas r.a.).
  18. Rasulullah SAW bersabda: "Jika datang (melamar) kepadamu orang (lelaki) yang engkau senangi agama dan akhlaknya, maka segerakanlah (pernikahan). Jika kamu tidak menerima (lamaran)-nya nescaya terjadi malapetaka di bumi dan kerosakan yang luas." (HR : At-Tirmidzi)
  19. “Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) kerana silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita kerana kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya. Siapa yang menikahinya kerana kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan. Siapa yang menikahi wanita kerana bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau kerana ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya." (HR : Thabrani).
  20. "Janganlah kamu menikahi wanita kerana kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita kerana harta (kedudukannya) mungkin saja harta (kedudukannya) membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita kerana agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang solehah (baik), meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama." (HR : Ibnu Majah).
  21. Dari Jabir r.a., sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda : "Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang kerana agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya, maka pilihlah yang beragama." (HR : Muslim & Tirmidzi).


p/s : HADIS-HADIS DI ATAS DINILAI SAHIH dan SEBAHAGIANNYA BERSTATUS HASAN

Lain-lain info tentang Nikah dan Perkahwinan :

Disediakan oleh,
1. Abu Iqbal Al-Qaireen

Rujukan,
1. Al-Quran.
2. Mukhtasar Ihya' Ulumuddin,karya Imam Al-Ghazali, bab 12 & bab 23. 
3. Memasuki Gerbang Perkahwinan (edisi kedua), terbitan JAKIM.

Tuesday 7 February 2012

SALAHUDDIN AL AYYUBI- PEMBEBAS BAITUL MAQDIS




Salahuddin al-Ayyubi berketurunan Kurdi. Dia bukanlah berketurunan Arab sebagaimana yang cuba diselewengkan oleh sebahagian penulis. Namanya Salahuddin bin Ayyub bin Syazi. Dia dilahirkan pada 532 H/ 1137 M di kota Tikrit, berhampiran Baghdad.

Bapanya NAJMUDDIN AYYUB dan bapa saudaranya SYIRKUH datang dari Daywin di sempadan Azerbaijan. Kerajaan Bani Seljuk melantik bapanya sebagai pemerintah di Tikrit dan adik bapanya iaitu Syirkuh sebagai pembantu oleh seorang pegawai tinggi polis Bani Seljuk di Baghdad iaitu MUJAHIDUDDIN BAHRUZ.

MELARIKAN DIRI DARI TIKRIT

Suatu yang menarik, Salahuddin dilahirkan pada hari bapa dan bapa saudaranya diarahkan keluar dari Tikrit. Bahruz sendiri datang menemui mereka dan mengarahkan mereka pergi. Mereka terpaksa pergi kerana Syirkuh telah membunuh seorang pegawai keselamatan yang cuba memperkosa seorang wanita. Dikhuatiri para pengawal lain akan membalas dendam.

Dalam perjalanan pada malam itu, Najmuddin Ayyub pernah cuba membunuh Salahuddin yang baru lahir itu kerana membuat bising di sepanjang perjalanan. Nasib baik salah seorang pengikutnya berjaya menasihati Ayyub. Jika tidak, riwayat Salahuddin tamat pada hari lahirnya, di tangan bapanya sendiri.

KEHIDUPAN DI MAUSUL

Mereka lari ke Mausul. Di sana mereka disambut baik oleh IMADUDDIN ZANKI, pemerintah Mausul. Imaduddin Zanki terhutang budi kepada Ayyub dan Syirkuh kerana pernah menyelamatkannya dari dibunuh oleh Bani Seljuk. Mereka dihadiahkan sebidang tanah malah diamanahkan mengurus hal ehwal ketenteraan di Mausul.

Ketika kota Ba’albak jatuh ke tangan Imaduddin Zanki, Ayyub dijadikan gabenor kota itu. Di kota inilah Salahuddin dibesarkan.

PERANAN AWAL SALAHUDDIN

Imaduddin Zanki digantikan oleh anaknya NURUDDIN ZANKI. Nuriddin memberikan jawatan Ketua Polis Damsyik kepada Salahuddin. Salahuddin berjaya membersihkan Damsyik daripada jenayah.

Pada zaman itu Mesir diperintah oleh Kerajaan Fatimiyyah. Pada tahun 558 H, SYAWAR AS-SA’DI memberontak ke atas Kerajaan Fatimiyyah. Dia minta bantuan Nuruddin Zanki. Sekiranya menang, Syawar berjanji akan menghadiahkan 1/3 daripada cukai tanaman Mesir kepada Nuruddin. Nuruddin Zanki menghantar panglimanya SYIRKUH (bapa saudara Salahuddin) ke Mesir dan berjaya menguasainya.

Selepas mendapat kekuasaan, Syawar memungkiri janji. Malah Syawar berpakat dengan Raja Baitul Maqdis untuk mengetepikan Nuruddin Zanki. SYIRKUH dihantar menyerang Mesir dan berjaya memperolehi kemenangan. Syirkuh melantik SALAHUDDIN sebagai wakil Nuruddin Zanki di Mesir. Kerajaan Fatimiyyah pun melantik Salahuddin sebagai menteri. Sepanjang tugasnya itu, Salahuddin pernah mengalahkan tentera salib Peranchis yang cuba memasuki Mesir.

KONSPIRASI MENJATUHKAN SALAHUDDIN

Oleh kerana Salahuddin masih muda, ramailah orang yang iri hati dengannya. Ada 3 konspirasi besar yang cuba menjatuhkannya.

KONSPIRASI PERTAMA – Setiausaha khalifah Fatimiyyah bernama NAJAH, seorang yang dikasi. Pada 564 H, dia berpakat dengan sebahagian rakyat Mesir untuk mengundang Peranchis mengalahkan Salahuddin. Menurut rancangannya, pasukan Najah akan menyerang Salahuddin dari belakang ketika tentera Peranchis menyerang Mesir.

Najah mengutus sepucuk surat rahsia kepada tentera Peranchis. Surat itu dimasukkan ke dalam sepasang kasut baharu dan diberikan kepada pengawalnya. Pengawal Salahuddin terjumpa surat itu tetapi Salahuddin tidak mengambil tindakan drastik kerana khuatir para penyokong Najah akan memberontak. Lagi pun Najah berada dalam istananya yang sukar ditembusi. Salahuddin mahu bersedia sepenuhnya sebelum membuat perhitungan terakhir.

Pada suatu hari, Najah keluar dari istananya. Peluang ini diambil oleh Salahuddin. Dia mengerahkan orangnya membunuh Najah. Pembunuhan Najah menyebabkan 50,000 tentera khalifah Fatimiyyah berbangsa Sudan mengangkat senjata memerangi Salahuddin, namun ia berjaya dipatahkan oleh Salahuddin.

KONSPIRASI KEDUA – Imarah al-Yamani ialah seorang ahli sejarah. Dia bercadang untuk menurunkan Salahuddin dari jawatannya lalu menggantikannya dengan anak khalifah. Oleh itu dia mula mengumpul pengikut dan seterusnya meminta bantuan tentera Peranchis. Dengan kuasa Tuhan, salah seorang pengikutnya membocorkan rahsia kerana mahukan ganjaran. Salahuddin menangkap Imarah dan kesemua pengikutnya lalu dibunuh.

KONSPIRASI KETIGA – Kanz ialah gabenor Aswan dan Sudan. Askar-askarnya membunuh 10 orang amir yang dilantik oleh Salahuddin. Salahuddin menghantar tentera di bawah pimpinan saudaranya Al Malikul Adil dan mendapat kejayaan.

PERANG DENGAN TENTERA PERANCIS

Tentera Peranchis di Syam, Sepanyol dan Sicily bergabung lalu menyerang dan menguasai Dimyat pada 568 H. Mereka melakukan kekejaman di sana. Salahuddin terpaksa meminta bantuan NURUDDIN ZANKI. Tentera Peranchis ketakutan lalu berundur dari Dimyat. Mereka dapat bermaharajalela di Dimyat selama 50 hari sahaja.

Tentera Peranchis dari Sicily cuba serang Iskandariah pada 569 H. 1500 askar marin dan 30,000 tentera lainnya dikerahkan. Tentera marin mendarat dan membunuh 7 orang Islam serta menenggelamkan kapal-kapal tentera Islam di pantai. Kemudian mereka mendirikan 300 buah khemah di tepi pantai. Salahuddin bergegas ke sana dan berjaya mengalahkan mereka.

PEMERINTAHAN SALAHUDDIN

Banyak rakyat Mesir pada zaman itu taksub kepada ahlul bait yang berada dalam Kerajaan Fatimiyyah. Kebanyakan mereka terpengaruh dengan ajarah Syiah yang ekstrem. Salahuddin yang berfahaman Ahli Sunnah wal Jamaah berusaha membetulkan fahaman rakyat lalu mengasaskan dua institusi pendidikan iaitu Madrasah An-Nasiriyyah dan Madrasah Al-Kamiliyyah.

Salahuddin juga menukarkan doa dan pujian kepada kerajaan Fatimiyyah dalam khutbah Jumaat kepada kerajaan Abbasiyyah. Hal ini selaras dengan kehendak NURUDDIN ZANKI yang bernaung di bawah kekhalifahan Abbasiyyah.

Ketika khalifah kerajaan Fatimiyyah iaitu Khalifah Al-Adid gering, Nuruddin desak Salahuddin kumpulkan orang-orangnya agar bermesyuarat tentang perubahan isi doa dan pujian dalam khutbah tersebut. Semua orang khuatir kalau-kalau perubahan itu nanti tidka dapat diterima oleh rakyat Mesir. Seorang yang bergelar Al-Amir Al-Alim bangun dan menyatakan kesanggupannya untuk menajdi pengkhutbah pertama melakukannya. Mengejutkan, rakyat menerima perubahan itu dengan tenang.

Apabila Khalifah Al-Adid meninggal dunia pada 567 H/ 1171 M, berakhirlah era kerajaan Fatimiyyah. Salahuddin pun diterima sebagai pemerintah sebenar Mesir. Dia memberikan layanan yang baik kepada keluarga khalifah Fatimiyyah.

Seterusnya Raja Salahuddin mengarahkan agar doa dan pujian dalam khutbah turut diberikan kepada NURUDDIN ZANKI selain kepada Khalifah Abbasiyyah. Dia juga sering menghantar hadiah kepada Nuruddin. Jelaslah bahawa hubungan Salahuddin dengan tuannya Nuruddin sangat baik.

Namun begitu ada pihak yang iri hati cuba menjadi batu api antara Salahuddin dengan Nuruddin. Hampir-hampir tercetus peperangan anatara mereka. Salahuddin tetap memberikan wala’nya (kesetiaan) terhadap Nuruddin sehinggalah Nuruddin meninggal dunia pada 569 H/ 1173 M.

SELEPAS KEMATIAN NURUDDIN ZANKI

Ketika Nuruddin Zanki meninggal dunia, anaknya AS-SALIH ISMAIL yang baru berusia 11 tahun. Pemangku yang dilantik oleh Nuruddin bernama SYAMSUDDIN AL-MIQDAM, malangnya dia tidak pandai mentadbir. Orang-orang kanan Nuruddin pula masing-masing hendak menjadi pemerintah Syam. Keadaan ini mencetuskan konflik politik di Syam.

Seorang anak saudara Nuruddin bernama SAIFUDDIN (Gabenor Mausul) memulakan kempennya. Dia berjaya menguasai wilayah-wilayah yang pernah berada di bawah Nuruddin. Namun beberapa orang amir minta bantuan Peranchis untuk mendapatkan kekuasaan.

Salahuddin faham akan situasi ini tapi dia tidak bertindak terburu-buru. Dia berusaha mencari jalan penyelesaian yang terbaik. Dia mengakui ketuanan anak Nuruddin iaitu Raja Al-Salih Ismail dan terus menempa matawang yang tertera nama As-Salih Ismail serta meneruskan doa dan pujian khutbah terhadapnya.

SALAHUDDIN DATANG KE SYAM

Pemangku raja iaitu SYAMSUDDIN AL-MIQDAM berusaha untuk menyekat kekuasaan SAIFUDDIN (anak saudara Nuruddin Zanki) lalu meminta bantuan Raja Baitul Maqdis. Penduduk Damsyik cemas melihat bunga-bunga perang besar ini lalu meminta Salahuddin datang ke Syam untuk mencari penyelesaian. Salahuddin dan tenteranya pun datang ke Syam.Kehadiran Salahuddin berjaya menenangkan keadaan. Dia diberi kepercayaan oleh Syamsuddin untuk menguruskan Damsyik, pusat Syam ketika itu. Apabila keadaan sudah teratur, Salahuddin meninggalkan pentadbiran Damsyik kepada saudaranya iaitu Sauful Islam Taghtakin. Sepanjang berada di Syam, Salahuddin berjaya mengalahkan beberapa kawasan pemberontak Syiah.

Banyak pihak dengki akan Salahuddin. Oleh itu beberapa percubaan membunuhnya dilakukan tetapi semuanya gagal. Pernah satu ketika 3 orang lelaki menyamar sebagai pengawal peribadi Salahuddin dan berjaya masuk ke khemahnya. Salahuddin ditikam tapi diselamatkan oleh pakaian perangnya.

Kamasytakin ialah Gabenor wilayah Halab. Dia meminta bantuan Peranchis dalam usahanya menjatuhkan Salahuddin. Tentera Peranchis datang dengan diketuai oleh Raymond III. Tentera lari pulang kerana tidak mahu mengambil risiko.

Anak Nuruddin Zanki iaitu Raja Al-Malik Salih iri hati akan kejayaan-kejayaan Salahuddin. Dia berpakat dengan beberapa orang amir malah meminta bantuan SAIFUDDIN GHAZI (sepupunya) di Mausul. Peperangan antara mereka dengan Salahuddin tidak dapat dielakkan. Akhirnya Salahuddin memperolehi kemenangan pada 570 H.

Salahuddin mengepung Halab dalam usahanya menamatkan penentangan musuh-musuhnya. Anak perempuan NURUDDIN ZANKI yang masih kecil datang menemui Salahuddin. Salahuddin melayannya dengan sangat baik. Abangnya iaitu Raja Al-Malik As-Salih memohon damai lalu diberkenankan oleh Salahuddin yang berhati mulia.

Salahuddin pun pulang menuju Mesir. Dalam perjalanan, dia mendapat berita kematian Al-Malik As-Salih yang baru berusia 19 tahun. Dengan itu bolehlah dikatakan bahawa Raja Salahuddin al-Ayyubi merupakan pemerintah sebenar Mesir dan Syam.

LANGKAH-LANGKAH SALAHUDDIN YANG LAIN

SELATAN - Tercetus perang saudaar di Yaman. Ada pula seorang yang mengakui dirinya sebagai Al-Mahdi. Salahuddin mengutuskan saudaranya, TAURAN SYAH ke Yaman. Tauran Syah berjaya membawa kedamaian. Kerajaan Ayyubiyyah memerintah Yaman selama hampir 80 tahun.

BARAT – Salahuddin sendiri membuka Barqah, Tripoli dan Kabus pada 569 H.

PUSAT – Pada 579 H, Salahuddin mengumpulkan kesemua pemerintah utama dalam muktamar Islam di Damsyik, Syam. Tujuannya ialah untuk menyatukan gerak kerja. Semua pihak bersetuju kecuali wakil Mausul. Salahuddin terpaksa menghantar tenteranya mengepung Mausul. Akhirnya pemerintah Mausul meminta damai.

Sungguhpun sudah menjadi raja besar, tetapi Salahuddin tetap mengakui ketuanan Khalifah Ababsiyyah di Baghdad, sebagaimana pada zaman Nuruddin Zanki juga. Oleh itu Salahuddin menghantar hadiah kepada Khalifah Al-Mustadi’ di Baghdad. Khalifah sangat gembira dan mengiktiraf segala kejayaan-kejayaan Salahuddin.

PERIBADI RAJA SALAHUDDIN AL-AYYUBI

Salahuddin seorang yang mudah mengalirkan air mata kerana Allah. Kerana terlalu sibuk memperjuangkan kesejahteraan umat, dia tidak sempat mengerjakan ibadah haji walaupun dia seringkali mengungkapkan kerinduannya untuk mengerjakan haji.

Salahuddin amat mementingkan ilmu pengetahuan. Dia sendiri mengajarkan pelajaran akidah kepada anak-anaknya. Dirinya sendiri mahir dalam sejarah, dunia dan sastera. Dia mampu memberikan kritkan terhadap syair-syair yang dibacakan di hadapannya. Dia berpesan kepada para pengawalnya agar menjemput masuk para ilmuwan dan ahli tasawuf yang melintas ke dalam khemahnya kerana kasihnya dia akan golongan ini.

Dikatakan Salahuddin tidak pernah meninggalkan solat berjemaah kecuali dalam 3 hari terakhir hayatnya kerana dia tidak sedarkan diri.

Raja Salahuddin Al-Ayyubi tidak punya harta. Sebab itu dia tidak pernah mengeluarkan zakat, kerana memang tidak punya harta untuk dizakatkan. Raja besar ini juga mati dalam keadaan tidak punya harta. Pernah suatu ketika Salahuddin menegaskan : “Mungkin ada dalam kalangan manusia, orang yang melihat harta dan tanah sama sahaja baginya.” Menurut Ibnu Syaddad, kata-kata ini sebenarnya ditujukan kepada dirinya sendiri.

Kita pula bagaimana??


BIBLIOGRAFI :

“Pejuang Pembaharuan – Salahuddin Al-Ayyubi” karya Abdullah Nasih Ulwan, terjemahan Basri Ibrahim, Darul Nu’man 1999